OSI (Open System Interconnection)
OSI (Open System Interconnection)
adalah deskripsi standar atau "Model Referensi" untuk bagaimana pesan
harus ditransmisikan antara dua titik dalam telekomunikasi jaringan. Tujuannya
adalah untuk membimbing pelaksana produk sehingga produk mereka secara
konsisten akan bekerja dengan produk lain. Model referensi tujuh lapis
mendefinisikan fungsi yang terjadi pada setiap akhir komunikasi. Meskipun
OSI adalah tidak selalu benar-benar dipatuhi dalam hal menjaga fungsi-fungsi
terkait bersama-sama dalam lapisan didefinisikan dengan baik, banyak jika tidak
produk yang paling terlibat dalam telekomunikasi membuat upaya untuk
menggambarkan diri mereka dalam hubungannya dengan model OSI. Hal ini juga
berharga sebagai referensi pandangan tunggal komunikasi yang melengkapi setiap
orang dasar bersama bagi pendidikan dan diskusi.
Dikembangkan oleh perwakilan dari
perusahaan-perusahaan komputer dan telekomunikasi besar dimulai pada tahun
1983, OSI awalnya ditujukan untuk spesifikasi rinci dari
interface. Sebaliknya, panitia memutuskan untuk membentuk sebuah model
referensi umum yang lain dapat mengembangkan antarmuka rinci, yang pada
gilirannya bisa menjadi standar. OSI secara resmi diadopsi sebagai standar
internasional oleh Organisasi Internasional Standar ( ISO ). Saat
ini, X.200 Rekomendasi ITU-TS.
Gagasan utama dalam OSI adalah bahwa
proses komunikasi antara dua titik akhir dalam jaringan telekomunikasi dapat
dibagi menjadi lapisan, dengan setiap lapisan menambahkan menetapkan sendiri
khusus, fungsi-fungsi terkait. Setiap pengguna berkomunikasi atau program
pada komputer yang dilengkapi dengan tujuh lapisan fungsi.Jadi, dalam pesan
yang diberikan antara pengguna, akan ada aliran data melalui setiap lapisan di
salah satu ujung bawah melalui lapisan di komputer itu dan, di ujung lain,
ketika pesan tiba, lain aliran data atas melalui lapisan di komputer yang
menerima dan akhirnya kepada pengguna akhir atau program. Pemrograman
aktual dan hardware yang melengkapi tujuh lapisan dari fungsi biasanya
merupakan kombinasi dari komputer sistem operasi, aplikasi (seperti browser Web
Anda), TCP/IP atau alternatif transportasi dan protokol jaringan, dan
perangkat lunak dan perangkat keras yang memungkinkan anda untuk menempatkan
sinyal pada salah satu jalur terpasang pada komputer anda.
OSI membagi telekomunikasi ke tujuh
lapisan.
Lapisan dalam dua
kelompok. Empat tingkat di atasnya lapisan yang digunakan setiap kali
pesan lewat dari atau ke pengguna. Tiga lapisan yang lebih rendah (sampai ke
lapisan jaringan) yang digunakan ketika pesan apapun melewati host
komputer. Pesan ditujukan untuk komputer ini lolos ke lapisan atas. Pesan
ditakdirkan untuk beberapa host lain tidak lulus sampai ke lapisan atas, tetapi
akan diteruskan ke host lain.
Tujuh lapisannya adalah:
7.
Application
Adalah suatu terminologi yang digunakan untuk
mengelompokkan protokol dan metode dalam model
arsitektur jaringan komputer. Baik model
OSI maupun TCP/IP memiliki suatu lapisan aplikasi.
Dalam TCP/IP, lapisan aplikasi mengandung semua protokol dan
metode yang masuk dalam lingkup komunikasi proses-ke-proses melalui
jaringan IP (Internet Protocol) dengan menggunakan protokol lapisan
transpor untuk membuat koneksi inang-ke-inang yang mendasarinya. Sedangkan
dalam model OSI, definisi lapisan aplikasi lebih sempit lingkupnya, membedakan
secara eksplisit fungsionalitas tambahan di atas lapisan transpor dengan dua
lapisan tambahan: lapisan sesi dan lapisan presentasi. OSI
memberikan pemisahan modular yang jelas fungsionalitas lapisan-lapisan ini dan
memberikan implementasi protokol untuk masing-masing lapisan.
Penggunaan umum layanan lapisan aplikasi memberikan konversi
semantik antara proses-proses aplikasi yang terkait. Contoh layanan aplikasi
antara lain adalah berkas virtual, terminal virtual, serta protokol
transfer dan manipulasi kerja.
6.
Presentation
Adalah lapisan keenam dari bawah dalam model referensi
jaringan terbuka OSI. Pada lapisan ini terjadi pembuatan struktur
data yang didapatnya dari lapisan aplikasi ke sebuah format yang
dapat ditransmisikan melalui jaringan. Lapisan ini juga bertanggungjawab
untuk melakukan enkripsi data, kompresi data,
konversi set karakter (ASCII,Unicode, EBCDIC, atau set karakter
lainnya), interpretasi perintah-perintah grafis, dan beberapa lainnya. Dalam
arsitektur TCP/IP yang menggunakan model DARPA, tidak terdapat
protokol lapisan ini secara khusus.
5.
Session
Adalah lapisan kelima dari bawah dalam model referensi
jaringan OSI, yang mengizinkan
sesi koneksi antara node dalam sebuah jaringan dibuat atau
dihancurkan. Lapisan sesi tidak tahu menahu mengenai efisiensi dan keandalan
dalam transfer data antara node-node tersebut, karena fungsi-fungsi
tersebut disediakan oleh empat lapisan di bawahnya dari dalam model
OSI (lapisan fisik, lapisan data-link, lapisan
jaringan dan lapisan transport). Lapisan sesi bertanggung jawab untuk
melakukan sinkronisasi antara pertukaran data antar komputer, membuat struktur
sesi komunikasi, dan beberapa masalah yang berkaitan secara langsung dengan
percakapan antara node-node yang saling terhubung di
dalam jaringan. Lapisan ini juga bertanggung jawab untuk melakukan fungsi
pengenalan nama pada tingkat nama jaringan logis dan juga
menetapkan [[[port TCP|port-port komunikasi]]. Sebagai
contoh, protokolNetBIOS dapat dianggap sebagai sebuah protokol yang
berjalan pada lapisan ini.
Lapisan sesi dari model OSI tidak banyak diimplementasikan
di dalam beberapa protokol jaringan populer, seperti
halnya TCP/IP atau IPX/SPX. Akan tetapi, tiga lapisan tertinggi
di dalam model OSI (lapisan sesi, lapisan presentasi, dan lapisan
aplikasi) seringnya disebut sebagai sebuah kumpulan yang homogen, sebagai
sebuah lapisan aplikasi saja.
4.
Transport
Adalah lapisan keempat dari model referensi jaringan
OSI. Lapisan transpor bertanggung jawab untuk menyediakan layanan-layanan yang
dapat diandalkan kepada protokol-protokol yang terletak di atasnya.
Layanan yang dimaksud antara lain:
· Mengatur
alur (flow control) untuk menjamin bahwa perangkat yang mentransmisikan data
tidak mengirimkan lebih banyak data daripada yang dapat ditangani oleh
perangkat yang menerimanya.
· Mengurutkan
paket (packet sequencing), yang dilakukan untuk mengubah data yang hendak
dikirimkan menjadi segmen-segmen data (proses ini disebut dengan proses
segmentasi/segmentation), dan tentunya memiliki fitur untuk menyusunnya
kembali.
· Penanganan
kesalahan dan fitur acknowledgment untuk menjamin
bahwa data telah dikirimkan dengan benar dan akan dikirimkan lagi
ketika memang data tidak sampai ke tujuan.
· Multiplexing,
yang dapat digunakan untuk menggabungkan data dari bebeberapa sumber untuk
mengirimkannya melalui satu jalur data saja.
· Pembentukan sirkuit
virtual, yang dilakukan dalam rangka membuat sesi koneksi antara
dua node yang hendak berkomunikasi.
Contoh dari protokol yang bekerja pada lapisan transport
adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram
Protocol (UDP) yang tersedia dari kumpulan protokol TCP/IP.
3.
Network
Adalah lapisan ketiga dari bawah dalam model referensi
jaringan OSI. Lapisan ini bertanggung jawab untuk melakukan beberapa fungsi
berikut:
Pengalamatan logis dan melakukan pemetaan
(routing) terhadap paket-paket melalui jaringan.
Membuat dan menghapus koneksi dan jalur koneksi
antara dua node di dalam sebuah jaringan.
Mentransfer data, membuat dan mengkonfirmasi
penerimaan, dan mengeset ulang koneksi.
Lapisan jaringan juga menyediakan layanan connectionless dan
connection-oriented terhadap lapisan transport yang berada di atasnya. Lapisan
jaringan juga melakukan fungsinya secara erat dengan lapisan
fisik (lapisan pertama) dan lapisan data-link (lapisan
kedua) dalam banyak implementasi protokol dunia nyata.
Dalam jaringan berbasis TCP/IP, alamat
IP digunakan di dalam lapisan ini. Router IP juga melakukan
fungsi routing-nya di dalam lapisan ini.
2.
Data Link
Adalah lapisan kedua dari bawah dalam model OSI, yang
dapat melakukan konversi frame-frame jaringan yang berisi data
yang dikirimkan menjadi bit-bitmentah agar dapat diproses
oleh lapisan fisik. Lapisan ini merupakan lapisan yang akan melakukan
transmisi data antara perangkat-perangkat jaringan yang saling berdekatan di
dalam sebuah wide area network (WAN), atau antara node di
dalam sebuah segmen local area network (LAN) yang sama. Lapisan ini
bertanggungjawab dalam membuat frame, flow control, koreksi kesalahan
dan pentransmisian ulang terhadap frame yang dianggap gagal. MAC
address juga diimplementasikan di dalam lapisan ini. Selain itu, beberapa
perangkat seperti Network Interface
Card (NIC), switch layer
2 serta bridge jaringan juga beroperasi di sini.
Lapisan Data-Link menawarkan layanan pentransferan
data melalui saluran fisik.
Pentransferan data tersebut mungkin dapat
diandalkan atau tidak: beberapa protokol lapisan data-link tidak
mengimplementasikan fungsi Acknowledgment untuk
sebuah frame yang sukses
diterima, dan beberapa protokol bahkan tidak memiliki fitur
pengecekan kesalahan transmisi
(dengan menggunakan checksumming).
Pada kasus-kasus tersebut,
fitur-fitur acknowledgment dan pendeteksian kesalahan harus
diimplementasikan pada lapisan yang
lebih tinggi, seperti halnyaprotokol Transmission Control
Protocol (TCP) (lapisan transport).
Tugas utama dari Data Link Layer adalah sebagai
fasilitas transmisi data mentah dan
mentransformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari
kesalahan transmisi. Sebelum
diteruskan ke Network Layer, lapisan data
link melaksanakan tugas ini dengan memungkinkan pengirim memecah-mecah
data input menjadi sejumlah data frame (biasanya berjumlah ratusan
atau ribuan byte). Kemudian lapisan data link
mentransmisikan frame tersebut secara berurutan dan memproses acknowledgement frame yang
dikirim kembali oleh penerima. Karena lapisan fisik menerima dan
mengirim aliran bit tanpa mengindahkan arti atau
arsitektur frame, maka tergantung pada lapisan data-link-lah untuk
membuat dan mengenali batas-batas frame itu. Hal ini bisa dilakukan
dengan cara membubuhkan bit khusus ke awal dan akhir frame.
1.
Physical
Adalah lapisan pertama dalam model referensi jaringan
OSI (lapisan ini merupakan lapisan
terendah) dari tujuh lapisan lainnya. Lapisan ini
mendefinisikan antarmuka dan mekanisme
untuk meletakkan bit-bit data di atas media
jaringan (kabel, radio, atau cahaya). Selain itu,
lapisan ini juga mendefinisikan tegangan
listrik, arus listrik,modulasi, sinkronisasi antar bit,
pengaktifan koneksi dan pemutusannya, dan beberapa
karakteristik kelistrikan untuk media
transmisi (seperti halnya kabel UTP/STP, kabel
koaksial, atau kabelfiber-optic). Protokol-protokol pada level PHY
mencakup IEEE 802.3, RS-232C,
dan X.21. Repeater, transceiver, kartu
jaringan/Network Interface Card (NIC), dan pengabelan beroperasi di dalam
lapisan ini.
TCP/IP
TCP/IP
merupakan suatu model protokol komunikasi data yang sangat memberikan perubahan
besar pada dunia komunikasi dan komputer. Protokol TCP/IP ini dapat memberikan
suatu standar yang diakui secara internasional dan digunakan sebagai acuan
dalam pengembangan dunia komputer khususnya pada jaringan komputer. Dimana
protokol ini dapat memberikan keleluasaan dalam berkomunikasi antara komputer
satu dengan komputer lainnya dalam satu jaringan walapun komputer tersebut
menggunakan platform sistem operasi yang berbeda. TCP/IP ini mempunyai 5 layer.
Berbeda dengan OSI Model yang mempunyai 7 layer. Adapun layer tersebut antara
lain Physical Layer, Network Access Layer, Internet Layer, Transport Layer dan
Application Layer. Kelima layer tersebut mempunyai fungsi dan tanggung jawabnya
masing-masing seperti halnya layer yang ada pada OSI Model tersebut.
Dalam proses komunikasi
data antar komputer melalui internet dibutuhkan suatu protocol, yaitu kumpulan
peraturan yang mengatur proses komunikasi antar piranti elektronik, salah
satunya TCP/IP (transmisi yang dikenal dengan protocol internet). TCP/IP
merupakan suite protocol yang digunakan untuk mengirim data antar komputer
dalam jaringan tanpa adanya batasan perangkat keras maupun perangkat lunak.
Protocol ini dapat dimanfaatkan sebagai sarana pengiriman data informasi atau
kendali melalui jaringan Komputer. Internet protocol (IP), User datagram
Protokol (UDP), dan Transmission Control Protocol (TCP) merupakan dasar
komunikasi berbasis jaringan. TCP/IP berasal dari 2 protokol, yaitu TCP dan IP.
Komunikasi TCP/IP memberikan interface yang sederhana walaupun sebenarnya
sangat kompleks. Penggunaan fungsi TCP/IP terdapat pada palette Function,
Communication, TCP. Seperti halnya pada DAQ (data acquisition), instrumentasi
dan komunikasi menggunakan port I/O, proses tersebut diawali dengan membuka
koneksi, membaca dan menulis informasi dan diakhiri dengan menutup koneksi.
Pada kebanyakan komunikasi menggunakan port I/O, prosesor selalu mengawali
dengan koneksi ke server disk drive, server instrument eksternal atau server
DAQ. Dengan koneksi TCP/IP, Komputer dapat berfungsi sebagai client atau
server.
Sejarah TCP/IP dimulainya dari
lahirnya ARPANET yaitu jaringan paket switching digital yang didanai oleh DARPA
(Defence Advanced Research Projects Agency) pada tahun 1969. Sementara itu
ARPANET terus bertambah besar sehingga protokol yang digunakan pada waktu itu
tidak mampu lagi menampung jumlah node yang semakin banyak. Oleh karena itu
DARPA mendanai pembuatan protocol komunikasi yang lebih umum, yakni TCP/IP. Ia
diadopsi menjadi standard ARPANET pada tahun 1983. Untuk memudahkan proses
konversi, DARPA juga mendanai suatu proyek yang mengimplementasikan protokol
ini ke dalam BSD UNIX, sehingga dimulailah perkawinan antara UNIX dan TCP/IP.
Pada awalnya internet digunakan untuk menunjukan jaringan yang menggunakan
internet protocol (IP) tapi dengan semakin berkembangnya jaringan, istilah ini
sekarang sudah berupa istilah generik yang digunakan untuk semua kelas
jaringan. Internet digunakan untuk menunjuk pada komunitas jaringan komputer
worldwide yang saling dihubungkan dengan protokol TCP/IP.
Perkembangan TCP/IP yang
diterima luas dan praktis menjadi standar defacto jaringan komputer berkaitan
dengan ciri-ciri yang terdapat pada protokol itu sendiri yang merupakan
keunggulun dari TCP/IP, yaitu :
Perkembangan protokol TCP/IP
menggunakan standar protokol terbuka sehingga tersedia secara luas. Semua orang
bisa mengembangkan perangkat lunak untuk dapat berkomunikasi menggunakan
protokol ini. Hal ini membuat pemakaian TCP/IP meluas dengan sangat cepat,
terutama dari sisi pengadopsian oleh berbagai sistem operasi dan aplikasi
jaringan.
Tidak tergantung pada perangkat keras atau sistem operasi jaringan tertentu
sehingga TCP/IP cocok untuk menyatukan bermacam macam network, misalnya
Ethernet, token ring, dial-up line, X-25 net dan lain lain.
Cara pengalamatan bersifat unik dalam skala global, memungkinkan komputer dapat
mengidentifikasi secara unik komputer yang lain dalam seluruh jaringan,
walaupun jaringannya sebesar jaringan worldwide Internet. Setiap komputer yang
tersambung dengan jaringan TCP/IP (Internet) akan memiliki address yang hanya
dimiliki olehnya.
TCP/IP memiliki fasilitas routing dan jenis-jenis layanan lainnya yang
memungkinkan diterapkan pada internetwork.
Tujuan Tujuan dari penulisan
artikel ini adalah.
1. Untuk
mengetahui secara lebih jelas tentang lapisan TCP/IP.
2. Untuk
mengetahui aturan dan cara kerja TCP/IP.
Manfaat Manfaat dari penulisan artikel ini adalah:
1. Agar mengetahui secara lebih jelas tentang
lapisan-lapisan yang terdapat pada TCP/IP.
2. Agar mengetahui aturan dan cara kerja TCP/IP.
Arsitektur dan Protokol Jaringan
TCP/IP
Dalam arsitektur jaringan
komputer, terdapat suatu lapisan-lapisan ( layer ) yang memiliki tugas spesifik
serta memiliki protokol tersendiri. ISO (International Standard Organization)
telah mengeluarkan suatu standard untuk arsitektur jaringan komputer yang
dikenal dengan nama Open System Interconnection ( OSI ). Standard ini terdiri
dari 7 lapisan protokol yang menjalankan fungsi komunikasi antara 2 komputer.
Dalam TCP/IP hanya terdapat 5 lapisan,Walaupun jumlahnya berbeda, namun semua
fungsi dari lapisan-lapisan arsitektur OSI telah tercakup oleh arsitektur
TCP/IP. Adapun rincian fungsi masingmasing layer arsitektur TCP/IP adalah sbb :
Physical Layer (lapisan fisik) merupakan lapisan terbawah yang mendefinisikan
besaran fisik seperti media komunikasi, tegangan, arus, dsb. Lapisan ini dapat
bervariasi bergantung pada media komunikasi pada jaringan yang
bersangkutan.TCP/IP bersifat fleksibel sehingga dapat mengintegrasikan berbagai
jaringan dengan media fisik yang berbeda-beda. Network Access Layer mempunyai
fungsi yang mirip dengan Data Link layer pada OSI. Lapisan ini mengatur
penyaluran data frame-frame data pada media fisik yang digunakan secara handal.
Lapisan ini biasanya memberikan servis untuk deteksi dan koreksi kesalahan dari
data yang ditransmisikan. Beberapa contoh protokol yang digunakan pada lapisan
ini adalah X.25 jaringan publik, Ethernet untuk jaringan Etehernet, AX.25 untuk
jaringan Paket Radio dsb.
Internet Layer mendefinisikan bagaimana hubungan dapat terjadi antara dua pihak
yang berada pada jaringan yang berbeda seperti Network Layer pada OSI. Pada
jaringan Internet yang terdiri atas puluhan juta host dan ratusan ribu jaringan
lokal, lapisan ini bertugas untuk menjamin agar suatu paket yang dikirimkan
dapat menemukan tujuannya dimana pun berada. Oleh karena itu, lapisan ini memiliki
peranan penting terutama dalam mewujudkan internetworking yang meliputi wilayah
luas (worldwide Internet). Beberapa tugas penting pada lapisan ini adalah:
Addressing, yakni melengkapi
setiap datagram dengan alamat Internet dari tujuan. Alamat pada protokol inilah
yang dikenal dengan Internet Protocol Address ( IP Address). Karena
pengalamatan (addressing) pada jaringan TCP/IP berada pada level ini
(software), maka jaringan TCP/IP independen dari jenis media dan komputer yang
digunakan. Routing, yakni menentukan ke mana datagram akan dikirim agar
mencapai tujuan yang diinginkan. Fungsi ini merupakan fungsi terpenting dari
Internet Protocol (IP). Sebagai protokol yang bersifat connectionless, proses
routing sepenuhnya ditentukan oleh jaringan. Pengirim tidak memiliki kendali
terhadap paket yang dikirimkannya untuk bisa mencapai tujuan. Router-router
pada jaringan TCP/IP lah yang sangat menentukan dalam penyampaian datagram dari
penerima ke tujuan.
Transport Layer mendefinisikan
cara-cara untuk melakukan pengiriman data antara end to end host secara handal.
Lapisan ini menjamin bahwa informasi yang diterima pada sisi penerima adalah
sama dengan informasi yang dikirimkan pada pengirim. Untuk itu, lapisan ini
memiliki beberapa fungsi penting antara lain :
Flow Control. Pengiriman data
yang telah dipecah menjadi paket-paket tersebut harus diatur sedemikian rupa
agar pengirim tidak sampai mengirimkan data dengan kecepatan yang melebihi
kemampuan penerima dalam menerima data.
Error Detection. Pengirim dan penerima juga melengkapi data dengan sejumlah
informasi yang bisa digunakan untuk memeriksa data yang dikirimkan bebas dari
kesalahan. Jika ditemukan kesalahan pada paket data yang diterima, maka
penerima tidak akan menerima data tersebut. Pengirim akan mengirim ulang paket
data yang mengandung kesalahan tadi. Namun hal ini dapat menimbulkan delay yang
cukup berarti.
Pada TCP/IP, protokol yang
dipergunakan adalah Transmission Control Protocol (TCP) atau User Datagram
Protocol ( UDP ). TCP dipakai untuk aplikasi-aplikasi yang membutuhkan
keandalan data, sedangkan UDP digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan panjang
paket yang pendek dan tidak menuntut keandalan yang tinggi. TCP memiliki fungsi
flow control dan error detection dan bersifat connection oriented. Sebaliknya
pada UDP yang bersifat connectionless tidak ada mekanisme pemeriksaan data dan
flow control, sehingga UDP disebut juga unreliable protocol. Untuk beberapa hal
yang menyangkut efisiensi dan penyederhanaan, beberapa aplikasi memilih
menggunakan UDP sebagai protokol transport. Contohnya adalah aplikasi database
yang hanya bersifat query dan response, atau aplikasi lain yang sangat sensitif
terhadap delay seperti video conference. Aplikasi seperti ini dapat mentolerir
sedikit kesalahan (gambar atau suara masih bisa dimengerti), namun akan tidak
nyaman untuk dilihat jika terdapat delay yang cukup berarti. Application Layer
merupakan lapisan terakhir dalam arsitektur TCP/IP yang berfungsi
mendefinisikan aplikasi-aplikasi yang dijalankan pada jaringan. Karena itu,
terdapat banyak protokol pada lapisan ini, sesuai dengan banyaknya aplikasi
TCP/IP yang dapat dijalankan. Contohnya adalah SMTP ( Simple Mail Transfer
Protocol ) untuk pengiriman e-mail, FTP (File Transfer Protocol) untuk transfer
file, HTTP (Hyper Text Transfer Protocol) untuk aplikasi web, NNTP (Network
News Transfer Protocol) untuk distribusi news group dan lain-lain. Setiap
aplikasi pada umumnya menggunakan protokol TCP dan IP, sehingga keseluruhan
keluarga protokol ini dinamai dengan TCP/IP.
Command Interpreter
Adalah shell yang
berfungsi membaca instruksi menyediakan beberapa fungsi standar dan fungsi
dasar yang dapat dipanggil oleh aplikasi/program maupun piranti lunak lain.
contoh Command Prompt pada Windows XP (DOS pada Windows 98), XTerm dan Konsole
di Mesin Linux (Unix).
instruksi yang
dituliskan pada command interprenter ialah command line
berikut merupakan kata
kunci yang digunakan pada shell linux
Kata Kunci Deskripsi
[BkSp] : Menghapus
karakter ke arah kiri kursor
[Del]: Menghapus karakter dari posisi kursor ke arah kanan
[Enter/RET]: Eksekusi perintah
C-d: Fungsinya sama dengan [Del]
C-e : Memindahkan kursor ke posisi akhir
C-k : Menghapus perintah yang diketikkan mulai dari posisi kursor
C-l : Membersihkan layar
C-u : Menghapus seluruh perintah yang diketikkan
nah kalo pada DOS di windows ialah:
cd : untuk pindah ke direktori
copy: copy file
dir : menampilkan file dan directory
ren: Mengganti nama file
ATTRIB: Untuk melihat/mengubah atribut file
CLS : Untuk menghapus layar monitor
MD: Untuk membuat direktori/folder baru
RD : Untuk menghapus folder (folder kosong)
TYPE : Untuk melihat isi file